Kamis, 10 Maret 2016

Uttaran Ringkasan Umum 1549 Episode

SINOPSIS LENGKAP SECARA UMUM DAN AKHIR KISAH UTTARAN-PERJALANAN HIDUP DARI PERSAHABATAN DUA ORANG GADIS

Sinopsis Uttaran. Berikut adalah sinopsis uttaran lengkap yang admin dapatkan. Karena banyaknya request, maka sinopsis tetap dijadikan dalam 1 postingan. Total ada 7000 lebih kata. Atau dalam word 19 halaman. Baca langsung sinopsis Uttaran dibawah ini yaa.

Kisah Uttaran yang sedang tayang mulai membuat penggemarnya penasaran. Bagaimana kisah ini bisa begitu mempunyai episode yang panjang, dan ditayangkan dalam jangka waktu yang sangat lama di channel aslinya, Colors TV (1 Desember 2008 – 16 Januari 2015, dengan 1549 episode). Kisah apa sebenarnya yang diangkat dari awal sampai akhir, hingga penonton setianya tetap terpaku, seperti terhipnotis untuk terus mengikutinya?

 Sinopsis Uttaran

Cerita Uttaran. Kau termasuk yang penasaran dengan kisah Uttaran ini kawans? Saat ini sudah masuk dalam situasi rumit dimana Tapasya tanpa di ketahui siapapun, kecuali Ichcha, menggantikan posisi Ichcha menikah dengan Veer. Sementara Ichcha yang memang mencintai Veer, harus berurai air mata menenangkan dirinya sendiri, harus menjauh dari lelaki yang dicintai dan juga mencintainya. Semua dilakukannya demi kebahagiaan sahabat dari masa kecil yang sudah dianggap saudara.


Uttaran, Meethi Mukta, Akash dan Vishnu
Konflik itu akan terus berlanjut, demi meyakinkan Tapsya bahwa Veer tidak akan mengejarnya, Ichcha rela menikah dengan adiknya Veer yang kebetulan juga jatuh cinta padanya. Orangtua Veer sampai gemas dengan dua anak laki-lakinya yang jatuh cinta pada seorang gadis yang sama, Ichcha.
Tapi, Tapasya dewasa bukan lagi sama dengan Tapasya kecil yang berhati luas, pikirannya sudah diracuni oleh hasutan Sumitra Devi/Nani, bahwa Ichcha adalah ular berbisa yang dibesarkan orangtua Tapasya, disayangi sebagai anak sendiri, yang akan merampas semuanya dari Tapasya. Kecemburuan Tapasya membuat Ichcha selalu tersudut dan juga mengalami KDRT.

Tapi, yang namanya cinta sejati, tentu tidak akan bisa dipisahkan oleh apapun. Begitu juga dengan kisah cinta di Uttaran ini. Setelah mengalami perjalanan panjang penuh air mata, tantangan dari berbagai pihak, cinta Veer dan Ichcha bisa bersatu kembali. Mereka sampai memiliki seorang putra bernama Yuvraj.

Sementara Tapasya, yang tetap menyimpan kebencian yang dalam pada Ichcha, walau juga menemukan kehidupan baru dengan Raghuvendra Pratap Rathore, dan juga memiliki seorang anak perempuan bernama Mukta. Ia tetap tidak peduli dengan keluarganya, ia sibuk sendiri dengan kehidupan dan kebenciannya. Ia meninggalkan semuanya.

Ichcha terus menjalankan mimpinya, memberikan pendidikan dan kebahagiaan bagi anak-anak lewat sekolahnya. Disisi lain, kehidupan pernikahannya dengan Veer, tidak berlangsung tenang. Ada saja orang-orang sekitar, dari lingkup keluarga, yang selalu mengusik kehidupan mereka.
Roda nasib terus berputar, menyambung lingkaran kehidupannya, lewat tangan-tangan manusia yang menjalaninya. Apa yang dialami Ichcha kecil, dengan keluarga tuan Yogi Thakur, sepertinya, juga harus dijalani Ichcha dan keluarganya, dalam bentuk lain.

Demi menyelamatkan seorang anak bernama Kanha dari ketidak berperikemanusiaan seorang wanita, ibunya Kanha sendiri. Ichcha, tanpa sengaja telah membunuh ibu Kanha. Saat itu, Ichcha sudah mempunyai anak kedua dari Veer, seorang anak perempuan manis yang baru dilahirkan, Meethi.
Tidak seperti tuan Jogi Thakur, yang dulu tanpa sengaja telah menyebabkan kematian ayah Ichcha, dan bisa membayar rasa bersalahnya dengan memberikan pengasuhan terbaik pada Ichcha, walau Nani/Sumitra Devi terus mengacaukannya.

Gimana ? Masih kuat untuk melanjutkan membaca atau sudah loyo ? hhe.. Kalau sudah loyo silahkan baca perepisode saja di intifilm. di link berikut ini
BACA : Sinopsis Uttaran Episode  90 -300


Ichcha, yang tanpa sengaja menyebabkan kematian ibunya Kanha, harus menerima kenyataan pahit. Karena tak ada saksi dalam kejadian tersebut, oleh pengadilan, mau tak mau ia dinyatakan bersalah dan harus menerima hukuman seumur hidup dalam penjara.

Di sisi lain, Veer yang seharusnya bisa menyelamatkan istrinya, dari kasus perlindungan diri seorang anak yang sedang dilindungi Ichchaa tapi malah berujung kematian ibu si anak, sedang berada dalam kondisi mental yang tidak baik. Sebelumnya Veer mengalami sebuah musibah yang menyebabkan ia kehilangan sebagian ingatannya.

Veer tak ingat dengan sosok Ichcha istrinya, tentu juga dengan anak keduanya yang masih bayi, sehingga ia hidup dengan putra pertamanya, Yuvraj, dan keluarga besarnya. Mana keluarga Veer memang ada yang tidak suka dengan keberadaan Ichcha sebagai menantu. Mereka memanfaatkan keadaan Veer itu untuk memisahkan mereka.
Damini, ibunya Ichcha tak bisa berbuat banyak.

Demi menyelamatkan kehidupan masa depan putrinya yang masih balita, “Meethi”. Ichcha meminta ibuya Damini untuk merahasiakan jati dirinya. Ia meminta diberitau pada Meethi nantinya jika ia sudah meninggal. Bahkan, Ichcha tidak memberi nama Veer di belakang nama Meethi. Ia menggunakan nama keluarga Damini,”Bharti” di belakang nama Meethi. Semua dilakukan Ichcha demi menjaga perasaan Meethi dari ejekan lingkungan.

Damini membesarkan Meethi dan Kanha, anak yang diselamatkan Ichcha, bersama-sama, seperti dua bersaudara. Persis yang dilakukan keluarga Jogi Thakur dulu terhadap Ichcha, tetapi dalam versi yang berbeda. Disini, Kanha sangat menyayangi Ichcha sebagai ibu dengan membahasakan sebutan “Mayya” dan benar-benar menganggap Meethi sebagai saudaranya.

Lompatan waktu terjadi begitu cepat. Masing-masing keluarga menjalani kehidupannya. Ichcha di penjara. Veer dengan keluarga besar Bundela. Jogi Thakur dengan permasalahan hidupnya juga. Damini dengan dua cucunya, Meethi dan Kanha.
Anak-anak Veer, Ichcha, dan Tapasya sudah tumbuh besar. Mereka sudah kuliah, dan secara kebetulan kuliah di tempat yang sama. Mereka tidak saling tau jika keluarga besar mereka, sebelumnya, terhubung dalam sebuah ikatan yang unik.

Mukta, anak Tapasya-Raghuvendra, cucu Jogi Thakur, tumbuh menjadi gadis cantik seperti ibunya. Yuvraj, putra Veer-Ichcha, tumbuh menjadi cowok manja yang ke kurangan kasih sosok seorang ibu, karena dibesarkan keluarga ayah yang membenci ibunya. Entah, memang nasib, bagaimanapun para orang tua menjaga anak-anak mereka dari masa lalu orangtuanya, sepertinya mereka tidak bisa menjauhkan ikatan masalalu tersebut menyentuh generasi baru itu.

Yuvraj yang hidup di tengah keluarga Bundela yang berkecukupan, jatuh cinta pada Mukta. Mukta dibesarkan oleh kakek dan neneknya, Jogi dan Divya Thakur, dalam keadaan ekonomi yang sederhana. Mukta adalah sosok gadis cantik yang pintar. Yuvraj yang kurang peduli pada pelajarannya di kampus, selalu berulah untuk menarik perhatian Mukta. Tetapi Mukta justru jatuh cinta pada Aman.

Di sisi lain, Meethi tumbuh sebagai gadis yang sangat mirip dengan Ichcha, bukan hanya kepribadian, tapi juga secara fisik. *lha yang memerankannya tetap artis yang sama, Tina Dutta*. Meethi hanya tau ibunya sudah meninggal dan ia dibesarkan dengan penuh kasih sayang oleh Anni-nya, Damini dan juga saudaranya, Kanha. Meethi juga kuliah sebagai junior di tempat Mukta, Yuvraj dan Aman.

Sebelumnya, sebuah peristiwa, tabrakan diri tanpa sengaja, membuat Aman-Meethi saling kenal, kemudian keduanya menjadi teman baik.
Di pihak lain, Mukta dan Meethi juga mulai saling kenal, keduanya merasa cocok. Dua gadis itu mulai saling bersahabat, tentunya dengan kondisi berbeda dari persahabatan dua orangtua mereka sebelumnya. Saat ini, Mukta, putri Tapasya, cucu Jogi Thakur yang menerima “Uttaran/lungsuran pakaian layak pakai” dari Meethi, putri Ichcha, cucu Damini.

Nani/Sumitra Devi yang mengetahui Mukta menerima “Uttaran/ baju bekas” dari Meethi, yang tentu saja ia tau kalau Meethi itu putri Ichcha yang sangat di bencinya, jadi keluar sifat buruknya. Ia mendatangi Meethi ke rumahnya dan memberitau jika Meethi telah dibohongi Damini selama ini, Ibunya masih hidup, ia seorang pembunuh. Meethi sangat shok mendengar rahasia hidup ibunya.
Mukta yang akhirnya tau kalau Nani mendatangi Meethi, jadi cemas jika si Nani mengatakan yang macam-macam dan persahabatan mereka jadi terancam. Ia menelpon Meethi, yang menerimanya dengan suara dingin dan hanya mengatakan jika Nani bukan mengusik persahabatan mereka, tapi justru memberitau tentang ibunya yang telah meninggal dengan cerita macam-macam. Mukta mencemaskan Meethi dan mengajak bertemu.

Nani/Sumitra Devi yang selalu iri melihat kehidupan keluarga Ichcha, ternyata tidak berhenti sampai disitu. Ia mendatangi Mukta yang sedang mensupport sahabatnya Meethi. Nani justru menceritakan tentang persahabatan Tapasya yang baik, dengan Ichcha putri seorang pembantu bernama Damini yang yang tak tau terima kasih. Ichcha merebut segalanya dari Tapasya, hidup orangtuanya, cintanya, semuanya. Nani memperingatkan Mukta, nasib yang sama seperti ibunya juga bisa dialaminya jika bersahabat dengan Meethi.

Meethi semakin shok mendengar cerita masalalu Ichcha ibunya. Sebaliknya, Mukta justru mulai terpengaruh dengan cerita Nani tentang ibunya yang tak pernah diketahuinya. Ia mempercayai semua omongan Nani.

Jogi Thakur, tanpa sengaja mendengar omelan Nani pada Divya saat ia muncul di rumah bersama Mukta, karena Divya bertanya kenapa Mukta terlihat aneh. Nani mengatakan ia menceritakan semunya tentang Ichcha-Tapasya pada Mukta-Meethi. Jogi yang mendengar pembicaraan tersebut, mencemaskan kondisi Meethi yang telah mendengar cerita bukan-bukan tentang Ichcha dari orang lain, bagaimanapun, Meethi adalah putri Ichcha yang sudah dianggapnya anak sendiri, berarti Meethi juga cucunya, sama seperti Mukta. Ia marah besar pada Nani yang selalu meributkan masalah “Uttaran/barang bekas pakai” itu dari dulu sampai sekarang.

Jogi pun mendatangi rumah Damini. Dari Kanha, Jogi tau jika Damini merahasiakan semuanya dari Meethi, keberadaan Ichcha, juga ayah kandung Meethi. Jogi memberitau jika Meethi sudah mendengar informasi macam-macam tentang ibunya dari orang lain, padahal Ichcha tidak bersalah, kenapa Damini dan Kanha merahasiakan semuanya dari Meethi.

Kanha memberitau tuan Jogi jika pengadilan telah membuat Mayya-nya jadi seorang kriminal dan Mayya melakukan semua itu untuk menyingkirkan masa lalu dari akarnya, untuk melindungi Meethi. Jika mereka menceritakannya, maka semua usaha Mayya Ichcha untuk melindungi Meethi akan sia-sia.
Jogi menyesalkan pilihan Ichcha, Damini, yang merahasiakan kebenaran dari Meethi. Tindakan itu, bukannya membuat masa lalu pergi, tapi sekarang justru masa depan Meethi akan terampas oleh hasutan orang lain dalam situasi seperti ini.
Uttaran Foto

Sementara itu, Mukta jadi memikirkan informasi yang didapatnya dan juga reaksi kakeknya setelah mendengar semua ucapan Nani. Mukta membanting gelas yang dipegangnya. Nani yang mendengar itu, mendatangi Mukta dan kembali meracuni pikiran Mukta tentang cerita Tapasya-Ichcha. Ditambah kenyataan Aman yang juga memberi perhatian pada Meethi. Ia cemburu. Mata Mukta jadi tertutup dengan perhatian Yuvraj lewat hadia-hadiah yang dikirimnya. Ia mengira semua hadiah yang diterimanya itu dari Aman.

Di pihak lain, Meethi jadi mencari tau tentang ibunya yang dibilang sudah meninggal. Ia mengorek informasi dari Kanha, kapan pastinya ibunya meninggal. Kanha jadi gelagapan, ia memberitau saat Meethi berusia satu bulan. Informasi ini berbeda dengan informasi sebelumnya yang diberikan Anni Damini, ibunya meninggal saat ia berusia satu tahun. Meethi semakin curiga.

Nani merobek-robek foto Tapsya-Ichcha yang masih tersimpan di rumah Jogi Thakur. Divya yang melihat hal itu, mengingatkannya untuk tidak lagi meracuni pikiran anak-anak dengan kebencian. Nani membela dirinya, ia justru dari dulu ingin menyelamatkan keluarga ini, dari penyebab kehancurannya yaitu Damini dan keturunannya. Divya mengingatkan Nani jika ia kehilangan putrinya, Tapasya justru karena longgar dalam pendidikan di rumah. Itu kesalahannya, karena membiarkan pikiran putrinya dihancurkan hasutan orang-orang yang iri dan tak mau berbagi.

Singkat cerita, Damini tidak bisa menutupi semuanya lagi dari Meethi yang sedang mencari tau tentang keberadaan ibunya. Meethi bisa menemukan jejak keberadaan Ichcha justru dari kegugupan Kanha yang coba menyelamatkan Meethi dari jejak masalalu Mayya mereka. Meethi memergoki Kanha menghilangkan data kependudukan tentang akta lahirnya. Kanha tidak bisa mengelak lagi dari menceritakan keberadaan Mayya Ichcha.

Meethi menemui Ichcha di penjara. Ichcha menangis haru melihat Meethi yang merupakan sosok masa mudanya, ia ingin menyentuh putrinya yang sudah 18 tahun tak dilihatnya. Meethi tak sudi, ia begitu marah dan membenci Icha. Ia malu sebagai putri seorang pembunuh.

Damini yang menyusul bersama Kanha, sampai menampar Meethi demi mendengar cucunya itu, tanpa mencaritau kebenaran yang sebenarnya, hanya mendengar hasutan orang, berani menuduh Ichcha macam-macam dan malu menjadi putri Ichcha.

Meethi menumpahkan semua kegalauan dalam hari-hari yang dijalaninya selama ini dalam mencari sosok ibu. 18 tahun ini, ia hanya mendengar kisah kebesaran jiwa yang dimiliki ibunya dari sang nenek, seperti mendengar sebuah dongeng. Tapi kenyataan yang ditemuinya, justru sebaliknya, ibunya seorang pembunuh! Dan karena Icha juga, Meethi juga harus kehilangan seorang teman, Mukta, karena Ichcha sudah merusak kehidupan ibu dari temannya itu. Apa Ichcha melakukan semua tindakan menjijikkan itu demi uang? Meethi malu punya ibu seperti Ichcha. Kanha coba menenangkan dan membuka pikiran Meethi.

Damini merasa saat ini waktunya, ia menceritakan semua rahasia yang juga kebenaran tentang Ichcha pada Meethi. Juga semua beban yang harus ditanggung Ichcha demi menyelamatkan dan kebahagiaan orang lain, Uttaran sudah membuat langkah Ichcha kepentok kemana-mana. Meethi tetap keras kepala dengan kenyataan yang dialaminya, ia tak kan pernah menganggap Ichcha sebagai ibunya.
Ichcha yang berkelakuan baik dan banyak membantu pihak rutan, mendapatkan kebebasannya setelah 18 tahun. Damini membawanya ke rumah. Meethi tidak terima kemunculan Ichcha di kehidupannya. Damini dan Kanha tak memaksa Meethi, mereka membiarkan dan memberi Meethi waktu untuk menyadari kekeliruannya.

Di sisi lain, keluarga Jogi Thakur yang mengalami kesulitan keuangan, rumahnya harus di lelang. Kanha yang mendengar itu memberitau Damini Dan Ichcha. Damini menyelamatkan rumah keluarga yang sudah membantunya itu dari lelang. Ia memberikan penawaran tertinggi dalam lelang. Nani Sumitra Devi semakin tumbuh bibit kebencian pada Damini dan keturunannya.

Sementara Mukta, yang mulai menyadari kemewahan yang dimiliki Yuvraj, mulai memberikan perhatian pada cowok tersebut. Terlebih si Nani yang memang mata duitan memberi dukungan padanya. Nani menyemangati, Mukta pantas mendapatkan semua hadiah mewah tersebut, tidak memakai Uttaran lagi.

Cerita terus bergulir, Ichcha mendatangi perguruan tinggi tempat anak-anaknya kuliah. Disana ia bertemu Veer yang juga sedang melihat putranya, Yuvraj aka Yuvi. Veer masih belum ingat jika Ichcha, istrinya, ibu dari anak-anaknya. Ia hanya ingat dalam bayangan samar-samarnya jika wanita itu seorang janda yang baik, yang sempat membantunya saat dulu kepalanya sakit disebuah kegiatan renang. Ia juga tau daerah asal wanita yang di depannya itu.

Saat bertemu Yuvi lagi, putra pertamanya, setelah sekian tahun, Ichcha berusaha menyembunyikan ekspresinya. Tapi Yuvi sangat bersikap santun padanya dan langsung berkomentar jika Ichcha sangat mirip dengan Meethi. Veer memberitau kalau Ichcha memang ibunya Meethi. Yuvi memberikan salam hormat dengan menyentuh kaki Ichcha. Ichcha memberkati Yuvi, putra yang tak mengenalinya.
Karena Veer masih ingat beberapa hal dalam hidupnya, termasuk urusan sekolah dengan Damini, ia mengajak Ichcha untuk ikut bersamanya dan Yuvi. Di dalam mobil, Ichcha berada dalam dilema perasaan, suami dan putranya ada dihadapannya, tapi ia tidak bisa mengatakan semuanya. Tapi ia bertekad untuk membantu memulihkan ingatan Veer.

Veer membawa Icha ke Damini Pathshala. Icha tentu ingat saat dulu ia mengajar disitu. Veer memberitau sekolah yang masih ditutup itu adalah sekolah Ichcha istrinya, walau dia tidak ingat tentang dia, tapi ia tidak akan membiarkan sekolah itu di jual. Demi istri yang tak diingatnya itu, ia akan mulai lagi membuka sekolah itu. Ia ingin menjemput kenangan istrinya dan berharap dengan dibukanya sekolah itu, ia akan ingat istrinya sedikit demi sedikit. Ichcha sampai menangis mendengar semua curhatan Veer. Veer justru bingung melihat respon ibu Meethi tersebut. Ichcha beralasan jika ia terharu mendengar Veer yang begitu mencintai istrinya.

Veer meminta Ichcha untuk mengelola Damini Pathshala. Ichcha demi mengembalikan ingatan Veer, tentu saja menerima tanggung jawab tersebut.
Sementara itu, Mukta mulai bersikap pada Meethi, seperti sikapTapasya dulu pada Ichcha. Ia mendekat pada Yuvi yang kaya, kemudian seolah-olah membiarkan kedekatan Aman dengan Meethi. Yuvi yang tergila-gila pada Mukta, memperlakukan Mukta bak seorang putri. Menonton di bioskop yang semua tiketnya ia borong, sehingga bioskop itu menjadi milik mereka berdua. Mukta terbuai kemewahan yang diberikan Yuvi padanya.

 Sinopsis Uttaran Antv

Ichcha mulai menjalani hari-harinya sebagai guru, sebagai ibu bagi anak-anaknya. Bukan hanya anak kandungnya yang sudah tau dirinya, Meethi, juga bagi Kanha dan tentu saja Mukta yang ditinggalkan Tapasya begitu saja. Begitu juga memberi perhatian pada Yuvi.

Sejarah hidup itu seperti berulang, tapi pada generasi baru. Generasi tua sebelumnya, seperti melihat kilas balik kehidupan mereka terhadap kehidupan yang dijalani generasi penerus mereka. Damini-Ichcha mulai mempersiapkan pernikahan untuk Meethi dan Vishnu. Mukta, tak tau caranya bagaimana cara memberi tau keluarga tentang keraguannya pada sosok Vishnu. Tapi, semua harus dilakukan. *Nantinya, Vishnu justru menjadi suami Mukta*.

Di sisilain, Tapasya/Tappu mulai muncul ke kehidupan keluarga Bundela. Ia ingin mengembalikan hak Ichcha di keluarga itu. Tapi Mai tidak akan membiarkan semua niat Tappu itu selama ia masih hidup. Tanpa sengaja, Veer melihat dan mendengar semua pembicaraan itu dari balkon rumah. Veer sempat tak percaya dengan apa yang dilihat dan di dengarnya, apa itu benar-benar sosok Tappu yang bicara, yang akan membela Ichcha untuk mendapatkan hak sebagai menantu di rumah keluarga Bundela?

Veer menemui Tappu di tempatnya bermukin, menjauh dari keluarga, untuk memastikan apa benar niat Tappu untuk membantu memperjuangkan hak Ichcha. Veer tak begitu saja mempercayai uacapan Tappu, karena selama ini, yang ada Tappu hanya ingin merusak kehidupan dan kebahagiaan temannya itu. Mulai dari pertukaran pernikahan mereka. Tappu agak emosional dengan kenangan masalalu yang diingatkan Veer. Tapi dia sudah menyadari dan berhenti sendiri dengan semua kejahatannya pada Ichcha,.

Tappu sangat senang Veer ternyata sudah pulih ingatannya, ia menangis bahagia untuk itu. Tappu mencari tau kapan dan dimana ingatan Veer pulih. Veer memberitau Tappu jika ia sudah ingat semuanya saat di rumah sakit. Tappu ingin memastikan apa Veer benar-benar sudah pulih. Ia meminta Veer untuk mengidentifikasi Ichcha saat itu. Veer menyebutkan jika guru di sekolah Damini Pathshala saat ini adalah Ichcha.

Veer balik bertanya, bagaimana Tappu bisa berubah. Selama ini ia selalu bersengkokol dengan Mai untuk mengacaukan kehidupan Ichcha. Tappu memberi tau, semua karena putrinya, Mukta, yang siap mengorbankan apa saja demi Ma Ichchanya. Ia kehilangan putri dan keluarganya, itu karena kebodohannya yang meninggalkan orang-orang yang mencintainya. Sekarang ia kembali untuk membantu Ichcha mendapatkan haknya.

Veer juga menyampaikan tekadnya pada Tappu. Ia akan memberikan hak Ichcha yang sudah dirampas, bahkan walau itu harus bertarung dengan seluruh keluarga. Veer siap menerima dukungan Tappu dengan berjabat tangan. Tappu mengucapkan janjinya.

Tappu masih tak mengerti satu hal, kenapa Veer masih diam dan pura-pura masih belum pulih ingatannya. Veer beralasan, semua dilakukannya karena semua keluarganya sudah berbohong padanya, terutama Mai. Ketika ia menanyakan Ichcha, Mai malah membohonginya, tapi Veer tau jika cinta Ichcha selalu murni untuknya. Ia hanya tak habis pikir dengan Mai yang begitu marah pada Ichcha. Veer ingin Icha kembali ke kehidupannya.

Veer berterima kasih atas bantuan yang akan diberikan Tappu. Tappu meyakinkan Veer, bahwa ia siap berjuang untuk Ichcha melawan Mai.

Icha Veer belum bisa berkumpul, masalah baru muncul. Sepertinya hidup memang tidak selalu mudah buat Ichcha. Ia seperti kembali berada di tempat yang salah. Ia harus memberikan kesaksian di pengadilan demi membela Mukta. Ichcha menyelamatkan Mukta dari percobaan perkosaan yang akan dilakukan Yuvraj. Ichcha memberikan semua kesaksiannya dengan pasti, ia mengatakan bahwa ia melakukan semua itu karena menganggap Mukta sebagai anak perempuannya. Mukta sampai menangis haru.

Jogi Thakur yang datang ke kantor polisi dan tau apa yang dialami Mukta dan apa yang dilakukan Ichcha, semakin merasa bersalah terhadap hidup Ichcha, apalagi setelah tau siapa pelaku yang akan dijebloskan ke penjara atas kesaksian yang diberikan Ichchatersebut, tak lain putra kandung Ichcha sendiri, Yuvraj.

Sementara itu, Mai, neneknya Yuvraj, menyalahkan Tej atas semua kenakalan yang dilakukan Yuvraj selama ini. Ia memohon pada Tej untuk menjauhi cucunya itu. Ia tak mau ada Vansh lain dalam keluarganya. Ia ingin keluarganya hidup tenang. Tej hanya tersenyum dingin mendengar permintaan Mai. Ia membela diri kalau tak melakukan apapun, Yuvraj memang sudah hancur dari sananya. Saat ini Yuvraj menikmati hidupnya pada usia muda itu.

Tej berteriak ke langit, menumpahkan semua dendam yang dirasakan selama ini pada keluarga Bundela ini. Baldev Singh menikmati ‘bidadari’ di langit dan cucunya melakukan hal yang sama disini, aku hanya penonton. Yuvraj sudah memeliki bibit yang siap dikobarkan dalam dirinya. Ia hanya perlu memberi ruang untuk itu. Percikan api dalam diri Yuvraj akan berkobar dan membakar hangus rumah ini. Tej akan hidup tenang melihat kehancuran keluarga ini, karena ia anak tidak sah dari rumah ini yang tidak pernah dianggap.

Jogi sampai harus ditenangkan Ichcha dengan keputusannya membela Mukta. Ichcha meyakinkan ‘papanya itu’ bahwa ia membela hak Mukta sebagai gadis. Jika pelakunya orang lain, bukan Yuvraj Veer, maka ia tetap akan berada di pihak si gadis, ia akan selalu berada di pihak kebenaran. Ichcha belajar semua itu dari Jogi. Jogi bangga pada Ichcha, putri yang telah dibesarkannya itu.
Saat Veer datang, ia awalnya terkejut melihat Ichcha ada bersama Jogi. Ichcha yang belum tau kalau ingatan Veer sudah pulih, menjelaskan jika ia memberikan kesaksian seperti itu karena sudah menganggap Mukta seperti anak sendiri. Veer yang memang sudah tak tau harus berbuat apa dengan kelakuan Yuvraj, menghormati tindakan yang diambil teacher itu. Veer meminta ma’af pada tuan Jogi atas semua kelakuan putranya.

Permasalahn hidup Ichcha dan Veer terus bergulir. Walau mereka bisa berkumpul lagi, tapi orang-orang di sekitar mereka yang iri dengan kebahagian, ketulusan sikap yang mereka miliki, tidak pernah tinggal diam untuk menghancurkan kehidupan keluarga mereka. Tidak bisa menghancurkan hubungan Ichcha, Tapasya dan Veer yang kembali membaik,

Setelah kepergian Ichcha, mereka mulai menghancurkan kehidupan generasi berikutnya, anak-anak dari keluarga tersebut.

Singkat cerita, perjalanan hidup Meethi sebagai putri Ichcha dan Veer, tidak lah mudah. Ia harus menjalani kehidupan berliku seperti yang dialami ibunya dulu, Ichcha. Tidak persis sama, tapi kesedihannya sangat mirip. Percintaan dan pernikahannya tidaklah mulus. Ia harus terpisah dari suaminya, Akash Chaterji, karena hasutan orang-orang yang iri dan ikut campur dalam kehidupannya.

Meethi bukan hanya secara fisik sangat mirip dengan ibunya, Ichcha, tapi juga secara sifat dan kepribadian. Ia selalu tersentuh dengan ketidak adilan yang terjadi di sekitarnya. Ia akan selalu membantu, walau kenyamanan dan ketenangan hidupnya sendiri di pertaruhkan untuk itu.
Setelah mengalami perjalan panjang yang penuh intrik permasalahan, bahkan setelah melewati percobaan bunuh diri yang dilakukan orang-orang jahat dan iri padanya. Di bagian-bagian terakhir kisah Uttaran, Meethi mulai menemukan ketenangan berumah tangga bersama suaminya, Akash. Walau tak ada anak yang lahir dari rahimnya, kisah Uttaran dalam versi lain tetap menjangkau kehidupan mereka.

Gadis kecil bernama Rani, putri dari Nandini dan Akash, yang lahir akibat buah dari hubungan orangtuanya. Yang kelahirannya tak diinginkan sang ibu, karena tidak berhasil mencapai tujuannya mendekati Akash. Rani akhirnya menemui kebahagian hidup setelah berada dalam asuhan Meethi, sebagai istri Akash yang sah.

Nandini yang termakan rasa iri, hampir mencelakai putrinya sendiri ‘Rani’ yang sudah diterima Meethi dengan tulus dan kasih sayang. Rani jatuh koma karena memakan apel berisi ilmu sihir hitam yang sejatinya di tujukan untuk Meethi. Akash sangat murka dengan niat Nandini yang ingin menghabisi Meethi.

Di lain pihak, ada sosok Khanna yang punya dendam dengan Akash dan Vishnu. Dialah yang sudah bekerja sama dengan seorang yang punya ilmu hitam bernama Guru Ma/Daksa, untuk membalas dendam. Ia memakai tangan Nandini untuk menghancurkan kehidupan keluarga musuhnya, dimulai dari keluarga Akash. Guru Ma sangat yakin jika ilmu sihirnya sudah bekerja, ia memantaunya lewat kelopak bunga yang ada di tempatnya.

Meethi sampai berlutut pada Nandini yang notabene adalah ibu kandung Rani, memohon untuk diantarkan ke Guru Ma yang punya ilmu sihir itu, mencari penawarnya. Akash semakin marah pada Nandini, ibu kandung yang tak punya hati pada putrinya sendiri. Meethi tak perlu berlutut pada wanita itu.

Meethi tak mau mendengar pertengkaran, saat ini, waktunya semakin singkat, mereka hanya punya waktu 48 jam untuk menyelamatkan Rani. Meethi akan melakukan apa saja demi Rani, ia bahkan akan rela menukar nyawanya sendiri.

Nandini akhirnya membawa Meethi ke Guru Ma. Akash tidak bisa mendampingi karena ia harus tetap di rumah sakit, menjaga Rani. Si pemilik sihir sangat terkejut dengan kemunculan Meethi yang masih sehat walafiat.

Meethi memohon pada si pemilik ilmu sihir hitam tersebut untuk menyelamatkan Rani. Guru Ma justru marah pada Meethi, siapa yang sudah makan apel itu tidak akan selamat. Tidak ada obatnya. Meethi tidak percaya, ia yakin bahwa Tuhan tidak akan pernah membiarkan kejahatan menang melawan kebaikan.

Guru Ma tidak terpengaruh, ia mempersilahkan Meethi untuk berdoa sebanyak yang dia mau sambil mengingatkan bahwa bunga yang belum berubah menjadi hitam, itulah waktu yang tersisa bagi Meethi untuk menyelamatkan Rani. Guru Ma juga menantang Meethi bahwa Tuhan sendiri tidak bisa menghentikan apa yang sudah ia mulai. Meethi menerima tantangan itu. Ini tentang pertarungan baik dan jahat, doa penuh cinta dari seorang ibu atau mantra sihir yang jahat.

Damini muncul di rumah sakit. Ibunya Akash, Maiyya menangis. Ia curhat, kenapa harus cucunya yang mengalami kesalahan masa lalunya. Damini menjawab jika semua itu adalah takdir, hidup dan mati adalah milik Tuhan. Sekarang waktunya berdoa, bukan hanya menyesal, Tuhan akan mendengar doa seorang ibu.

Meethi yang sedang di taksi dan ditolak oleh Guru Ma untuk menyelamatkan Rani. Justru menguatkan Nandini yang menyesal atas semua yang dilakukannya, ia khilaf telah bersekongkol dengan ilmu hitam. Sopir taksi yang mendengar pembicaraan itu, sampai menghentikan taksinya dan memberi tau bahwa ada solusi dari masalah dua wanita itu yang pernah ia dengar dari ayahnya. Jika ada seseorang yang dikutuk atau terkena ilmu hitam, ia bisa disembuhkan oleh ular keramat yang diberi susu. Meethi langsung meminta untuk diantarkan ke kuil ular.

Di kuil ular, Meethi membawa persembahan susu dan berdoa dengan khusuk pada Dewa Shiwa, si pemilik kuil dan ular. Seekor ular muncul dan Meethi mengulurkan mangkok susunya. Ular meminum susu. Meethi Nandini lega. Meethi meminta keselamatan untuk putrinya. Di tempanya, Guru Ma, juga sedang membaca mantra sihir dengan serius.

Rani semakin kritis, ia memanggil Meethi dalam ketidak sadarannya. Akash dan yang lain coba menghubungi Meethi, tapi tak dijawab. Dokter menyerah, Rani sudah tak tertolong, keluarga kaget.
Sementara di kuil ular, seorang suci memberitau bahwa ada satu cara lagi untuk menyelamatkan anak-anak, yang bisa ditempuh, berjalan diatas bara api. Meethi langsung menyetujuinya. Nandini berusaha mencegah kenekatan Meethi demi mencari keselamatan Rani. Meethi tetap dengan tekadnya, hari ini, kejahatan harus kalah. Sebelum melangkah diatas bara, ia berdoa, memang kakinya terasa sangat sakit, tapi ia tak menyerah. Guru Ma, mulai merasakan ketidaknyamanan dalam membaca mantra. Di rumah sakit, Rani mulai menggerakkan jarinya, mulai bernafas lagi.
Kain hitam milik Guru Ma terbakar, bersamaan dengan kehilangan kesadarannya. Meethi juga sudah selesai dengan ritual bara apinya. Nandini tak habis pikir dengan tekad Meethi terhadap keselamatan Rani yang adalah putri kandungnya. Meethi bahkan baru mengenal putrinya itu. Nandini malu sendiri.

Damini menelpon Meethi bahwa Rani telah selamat. Meethi membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin. Semua keluarga senang. Rani begitu senang begitu bertemu dengan Meethi.
Nandini menerima kesalahannya. Saat ini ia hanya ingin minta ma’af pada Rani dan semuanya. Maiyya merespon bahwa Tuhan pun tidak bisa mema’afkan apa yang sudah dilakukan Nandini. Nandini mengangguk pasrah. Akash menambahkan bahwa Rani jika tau kebenarannya, tidak akan bisa mema’afkannya.

Khanna yang masih belum menyerah dengan kegagalannya mencelakai Akash dan keluarga, datang untuk berduel. Akash berhasil menjatuhkan Khanna. Nandini melihat dari jauh. Akash yang merasa sudah cukup membela diri dan memberi pelajaran pada Khanna, berbalik, meninggalkannya. Ia tidak menyadari jika Khanna menodongkan pistol di belakangnya. Nandini yang melihat hal itu, berlari dan berteriak memberi tau Akash. Ia juga menyerang balik Khanna, hingga pistol itu balik mengenai Khanna.

Polisi mengadakan penyelidikan, Akash memberi keterangan jika Khanna menyerangnya dan akan menembaknya. Nandini hanya membantu, kalau tidak, maka dialah yang mati saat ini. Meethi terkejut mendengar hal tersebut. Mirip dengan apa yang dulu dialami ibunya, Ichcha.

Meethi bertanya tentang kenekatakan Nandini. Nandini memberi alasan, ia hanya memenuhi janjinya pada Rani, tidak ada yang bisa membunuh Akash selama ia masih hidup. Meethi menyesalkan sikap Nandini, seharusnya ia memikirkan Rani. Nandini tidak merasa khawatir apapun tentang Rani selama Meethi bersama Rani. Meethi, Akash dan Maiyya, sekarang sudah saatnya hidup tenang dengan Rani. Ia akan melakukan penebusan dosanya sekarang di penjara.

Meethi coba menyelamatkan Nandini, tapi polisi hanya melihat bukti di lapangan dan pengakuan si pelaku utama.
Kehidupan keluarga Meethi-Akash bersama Rani dan Maiyya berjalan ceria.
Di kantor polisi, Nandini mengetahui satu hal, ia melihat seorang gadis kecil yang sedang ditenangkan polisi, yang sedang berteriak-teriak memanggil ayahnya, Khanna. Dari seorang polwan, Nandini juga tau jika ibu si gadis kecil bernama Tanu itu juga sudah meninggal. Nandini semakin merasa buruk, ia ingat dengan Rani yang jauh lebih beruntung memiliki keluarga yang menyayanginya.

Saat Meethi mengunjunginya ke penjara, Nandini mengajak Meethi bicara. Ia tidak menyesal membunuh Khanna, tapi ia merasa bersalah pada seorang gadis kecil. Meethi mengira Nandini membicarakan Rani, tapi mata Nandini melirik ke arah Tanu yang sedang berusaha diberi makan oleh polwan. Nandini memberitau, itu adalah putri Khanna. Ibunya juga sudah lama meninggal. Polisi akan mengirimnya ke panti asuhan. Ia akan mendapatkan warisan Khanna setelah berusia 18 tahun.
Nandini juga menyampaikan kegelisahannya, jika Tanu jatuh ke tangan yang salah. Ia akan menjadi Chameli lain, biang kerok dari kesusahan yang sudah dialami oleh orang-orang yang mencintainya. Nandini meminta Meethi untuk menjadi ibu bagi putri Khanna, mengadopsinya. Tak ada ibu yang lebih baik bagi Tanu selain Meethi.

Sementara Tanu yang menolak makan buah, ia melemparkannya dan buah itu mendarat dekat Meethi yang sedang menatapnya. Nandini bertanya pendapat Meethi. Meethi memberitau, ia teringat masa kecilnya sendiri. Ia juga taunya tidak memiliki orangtua di masa kecil, tapi Anni Damini dan Kanha memberikannya cinta. Cinta mereka berdualah yang bisa memberi pengertian padanya, hingga ia bisa menerima kedua orangtuanya, Ichcha dan Veer.

Singkat cerita, Meethi memberi tau Akash tentang kondisi Tanu atau Tamanna. Akash juga setuju dengan keputusan Meethi. Mereka membawa Tanu ke rumah mereka, Rani dan Maiyya kaget. Akash menjelaskan ini adalah rumah baru bagi Tanu. Meethi memberitau keluarganya bahwa gadis kecil bernama Tamanna itu akan tinggal bersama mereka. Tapi, ternyata itu tak berjalan mulus. Rani menolak kehadiran gadis kecil lain di rumahnya. Ia tak mau berbagi Meethi dengan gadis manapun.
Rani melakukan protes keras. Meethi menjelaskan bahwa mulai sekarang dia akan mempunyai dua anak perempuan. Rani tetap menolak. Sementara Akash menenangkan Tanu yang mendapatkan penolakan dari Rani.

Meethi meminta ma’af pada Maiyya, karena tidak sempat meminta pendapatnya. Itu karena mereka terdesak waktu, ia hanya sempat meminta persetujuan Akash. Maiyya menenangkan Meethi, semua akan bisa diatasi.

Maiyya membujuk Rani, mengatakan bahwa ia adalah cucunya, putri Akash, darah dagingnya, pewarisnya. Semua yang ada di rumah ini adalah milik Rani. Jadi biarkan gadis kecil itu tinggal disini, dia tidak memiliki hak. Rani cukup memberikan Tamanna pakaian lamanya, mainan, buku, semua barang bekas miliknya. Gadis kecil itu sudah akan sangat senang dengan pemberian itu. Rani masih keberatan jika Meethi Ma menyuapi si gadis kecil dengan tangannya juga. Maiyya memberitau sebuah trik, biarkan saja satu dua kali Meethi Ma menyuapi, Rani kan tau sikap Meethi Ma, kalau Rani terus-terusan marah, ia justru tidak akan mendapatkan perhatian apa-apa. Rani harus melakukan drama kecil juga untuk membuat Meethi Ma bahagia dengan gadis kecil itu. Rani mengangguk setuju. Sejak saat itu, Rani berusaha mengontrol dirinya sendiri saat marah dan cemburu melihat orangtuanya memperhatikan Tanu.

Damini berkunjung dengan Nani ke rumah Meethi. Hal itu membuat Meethi kaget, begitu juga dengan Maiyya. Nani, Sumitra Devi, menjelaskan, jika anak-anak bisa menjadi teman, kenapa mereka orangtua, tidak bisa memilah-milah perbedaan. Maiyya kagum dengan perubahan sikap Nani.
Damini bertanya pada Meethi tentang Tamanna, apa itu sebuah keputusan yang benar? Mengingat, Rani sendiri juga baru masuk dalam kehidupan keluarga Meethi dan Akash. Bagaimana ia bisa menerima Tamanna.

Meethi meyakinkan Anni Damini, bahwa ia belajar semuanya dari dia. Karena Ma dan Pa-nya juga bisa menerima Kanha. Bade papa (Jogi Thakur, red) dan keluarganya juga menerima Anni dan Ma Ichcha di rumah mereka. Maka Rani juga pasti akan bisa memahami dan menerima Tamanna seperti ia menerima Rani sebagai putrinya. Mereka berdua akan menerima satu sama lain.

Nani masih meragukan pilihan yang diambil Meethi. Karena Meethi belum melihat apa yang mereka lihat dan alami. Ia mengingatkan Damini, bagaimana mereka yang sudah tua ini dulu melihat bagaimana Tappu telah membawa Iccha ke rumah dengan memegang tangannya. Tapi Damini juga pasti tidak lupa apa yang terjadi setelah itu, Tappu mulai merasa iri pada Ichcha karena cinta orangtuanya sudah terbagi. Tappu menaruh kemarahan dan kebencian pada Ichcha selama bertahun-tahun.

Nani menambahkan pada Meethi, bahwa ia dan Damini sudah menjalani perjalanan panjang persahabatan dan permusuhan bersama-sama. Mereka berdua telah melawan satu sama lain untuk hidup mereka, tetapi sekarang mereka jadi takut. Mereka berharap sejarah tidak akan terulang di rumah ini.

Meethi berjanji pada Nani bahwa sejarah tidak akan terulang. Rani putrinya pasti akan menerima Tamanna. Nani mendoakan semoga kata Uttaran tidak membuat kekacuan lagi. Ia juga berdoa bahwa gadis-gadis kecil itu tidak membiarkan kemarahan atau kecemburuan masuk dalam kehidupan mereka. Sisanya terserah Tuhan.

Bersamaan dengan itu, terdengar teriakan Rani pada Tamanna, bahwa itu adalah kamarnya. Nani dan Damini saling menatap cemas. Rani terus berteriak bahwa Tamanna bukanlah adiknya. Walau Meethi datang untuk mendamaikan, Rani tetap bersikeras ia tidak mau berbagi apapun dengan Tamanna, tidak akan mentolerir apapun yang disentuh.

Nani dan Damini seperti terhisap ke masa lalu, mereka ingat bagaimana Mukta tidak mau bebagi kamar dengan Meethi.
Maiyya datang ke kamar Rani, Meethi menjelaskan pada ibu Akash jika Rani bukanlah anak nakal. Kemudian Meethi berkata tegas pada Rani bahwa Tamanna akan tinggal di kamar itu bersama Rani. Rani cemberut saat Meethi mengembalikan tas Tamanna.
Meethi mengingatkan Rani, saat Rani datang ke rumah ini, semua menerimanya. Apa ada masalah dengan itu? Sekarang apa masalahnya dengan kedatangan Tamanna. Rani memanggilnya Ma, tapi tidak manu menerima apa yang dikatakannya. Meethi kembali menegaskan bahwa Tamanna akan berbagi ruangan itu mulai hari ini. Meethi kemudian menyuruh Tamanna untuk menjabat tangan Rani.

Nani, bisa melihat dengan jelas ada sosok Tappu di diri Rani.
Meethi masih mendamaikan dua gadis kecil itu. Tamanna harus selalu ingat jika Rani adalah kakanya, ia harus mendengarkan. Rani juga harus berjabat tangan dengan Tannu sebagai seorang adik. Itu menjadi tanggung jawab Rani mulai sekarang. Tamanna tidak boleh terluka karena ulah Rani.

Rani tetap tidak terima Tamanna adalah adiknya. Ia mendorong Tamanna keluar ruangan. Meethi sampai berteriak pada Rani, bahwa ia menerima Rani sebelumnya sama seperti ia menerima Tamanna hari ini. Rani malah semakin marah karena Meethi telah berteriak padanya hari ini gara-gara gadis bernama Tamanna itu. Maiyya menyudahi jika hari ini Rani akan tidur bersamanya.
Damini kembali mengingatkan keputusan Meethi. Ia tidak boleh kehilangan kesabarannya, karena dalam hal ini, anak-anak tidak bersalah. Damini mengatakan untuk memberi waktu pada mereka berdua. Meethi mengangguk. Nani setuju dengan pendapat Damini, anak-anak seperti pasir basah, orangtua bisa membentuk sesuai keinginannya.

Damini kemudian menghampiri Tamanna dan memperkenalkan diri, kemudian memberi tau jika Meethi sudah menerimanya sebagai putrinya. Jadi jangan takut, Meethi akan selalu menjaganya, mencintainya selalu seperti putrinya. Damini tersenyum pada Tamanna. Gadis kecil itu akhirnya juga tersenyum.

Keesokannya, Maiyya membangunkan Rani dan menyuruhnya meminta ma’af pada Meethi Ma. Rani awalnya keberatan. Maiyya mengingatkan bahwa Meethi dan Akash adalah orangtua Rani, dan akan tetap seperti itu. Rani berlari ke kamarnya, tapi yang dilihatnya justru membuatnya cemburu, Meethi Ma menemani Tamanna tidur. Ia kembali marah karena cemburu.

Selanjutnya, Rani mulai mempermainkan Tamanna. Mengejeknya saat mau mengambil pakaian di lemari, karena semua adalah miliknya. Tamanna jadi bingung, bagaimana dia mengganti pakaian setiap harinya, Rani tak peduli. Sesaat, Rani ingat apa yang diucapkan Maiyya padanya, ia sudah berjanji untuk memberikan barang lamanya pada Tamanna. Rani kemudian memberikan pakaian lamanya (Uttaran) ke Tamanna. Tamanna melihat sedih ke gaun yang dipakainya, ia ingat ayahnya. Rani justru tersenyum senang melihat hal itu.

Saat Meethi melihat Tamanna dalam pakaian bekas Rani, ia terkejut. Begitu juga dengan Akash. Ia bertanya, bukankan ia sudah membelikan Tamanna pakaian baru. Tamanna hanya menjawab lirih jika ia menyukai pakaian tersebut. Meethi dan Akash semakin terkejut. Tamanna melihat Rani senang dengan jawaban yang diberikannya.

Meethi memberitu Tamanna bahwa ia tidak perlu memakai Uttaran apapun di rumah ini. Maiyya tidak setuju dengan ucapan Meethi. Mereka sudah dengar bahwa Tamanna memakai pakaian itu karena menyukainya. Rani adalah pewaris dari rumah ini.
Tamanna jadi bertanya pada Meethi, apa itu Uttaran?

Meethi jadi ingat kilas balik kisahnya sendiri. Saat ia datang ke rumah Thakur pertama kalinya. Nani juga mengucapkan hal yang sama Mukta adalah pewaris dari rumah ini. Keluarga kami juga percaya dalam memberikan Uttaran dan tidak mengambil itu. Saat itu juga menanyakan hal yang sama, apa itu Uttaran. Nani justru menyuruhnya bertanya pada Damini, karena Daminilah yang tau arti kata Uttaran. Meethi agak bingung menjawab pertanyaan Tamanna tentang Uttaran.

Dengan terbata, Meethi menjawaba bahwa Uttaran adalah ketika seseorang memberikan barang-barang tuanya, mainan atau baju sambil mengatakan bahwa mereka tidak membutuhkannya lagi. Tamanna langsung melihat gaun yang dipakainya, berarti ini pakaian Uttaran.

Akash menyangkal penjelasan Meethi tentang Uttaran, dan menjelaskan Uttaran itu berarti berbagi apapun yang kita miliki dengan orang lain, seperti cinta dan nilai-nilai. Segala sesuatu yang berharga bagi kita, kita bagi dengan orang lain, itulah Uttaran yang sebenarnya. Meethi tersenyum mendengar penjelasan Akash.

Tamanna jadi senang, itu berarti tidak ada salahnya memakai pakaian Uttaran kakak Rani. Karena kakak sudah memberikan padanya dengan cinta. Akash dan Meethi bisa melihat kebingungan di wajah Rani. Akash memanfaatkan situasi itu, dengan menegaskan bahwa itu adalah bentuk cinta dari seorang kakak pada adiknya. Meethi bisa melihat Rani terkejut. Akash memeluk Tamanna. Tamanna tersenyum pada Rani, tapi Rani membuang muka dengan marah. Meethi memberi perhatian pada Rani.

Tapi gadis kecil itu sudah terlanjur marah. Ia pergi dari meja makan dan akan ke sekolah dengan sopir. Maiyya mengingatkan Akash dan Meethi tentang sikap mereka yang lebih memperhatikan Tamanna. Akash menegaskan pada ibunya bahwa mulai sekarang segala sesuatu di rumah ini mulai sekarang adalah milik Rani dan Tamanna.

Damini ahirnya mengingatkan Maiyya. Bahwa orangtualah sebenarnya yang membuat anak-anak bersikap saah terhadap keluarga sendiri. Jika orang tua tidak mengajarkan cemburu, maka mereka berdua akan akur. Tapi Maiyya sudah seperti Nani ke dua. Ia tetap tidak bisa terima, Rani adalah darah dagingnya, ia adalah pewaris dari rumah ini. Pewaris shah rumah ini akhirnya ada juga setelah sekian tahun. *karena meethi tidak bisa memberikan anak untuk Akash*.

Ternyata semua tidak berjalan seperti keinginan Meethi. Di sekolah ternyata Rani berulah, ia memberitau pada semua teman-temannya di sekolah bahwa Tamanna adalah anak yatim piatu yang diadopsi oleh orangtuanya. Tamanna sampai shok mendapat perlakuan seperti itu.
Nani kembali mengingatkan Meethi, bahwa kecemburuan seperti itu akan menjadi masalah besar dimasa depan.

Meethi tetap tidak menyerah. Kecemburuan bisa terjadi jika berasal dari keluarga berbeda. Tapi kedua gadis kecil itu dia anggap sebagai putrinya. Ia sudah belajar banyak dari Ichcha Ma dan Tapasya Ma. Mukta dan dia juga melalui hal serupa. Ia tidak ingin Rani dan Tamanna mengalami hal yang sama.

Meethi berjanji tidak akan ada kecemburuan. Ia akan membesarkan dua gadis kecil itu sedemikian rupa, mereka akan seperti dua saudara nyata. Tapi Maiya tidak setuju dengan keputusan Meethi. Darah daging tetap darah daging, orang luar tetaplah orang luar.

Damini harus mempertegas kembali tekad Meethi. Tapi Meethi sudah membulatkan tekadnya.
Malamnya, Akash membangunkan Rani untuk ucapan selamat ulang tahun. Meethi dan Maiyya juga hadir. Tamanna hanya melihat dari luar kamar, sambil meninggalkan sebuah kartu di dekat pintu. Meethi melihatnya, ternyata itu kartu ucapan ulang tahun untuk kakak Rani. Sebuah kartu lain jatuh dari buku yang dibawa Tamanna, ternyata itu kartu ucapan ulang tahun untuk Tamanna sendiri.
Meethi jadi mendapat ide. Ia sebelumnya hanya mempersiapkan satu pesta ulang tahun untuk Rani pada hari ini. Saat pesta berlangsung, saat Rani sibuk dengan hadiah dan teman-temannya, Meethi dan Akash muncul bersama Tamanna yang di dandani sama persis dengan semua atribut yang dipakai Rani. Rani terkejut. Di tambah Akash juga menaroh Tamanna di sebelahnya berdiri, dekat kue ulang tahun.

Damini terkejut jika anak-anak Meethi berulang tahun pada tanggal yang sama.
Saat pemotongan kue, Rani melempar kue ulang tahunnya. Ia tak merayakan ulang tahunnya dengan siapapun. Ini adalah hari ulang tahunnya, bukan Tamanna.

Damini ingat saat Ichcha dulu juga mendapatkan perlakuan yang sama saat menghadiri ulang tahun. Sejarah sudah mulai terulang kembali di rumah ini.
Meethi menegur sikap Rani yang diluar batas kesopanan. Rani malah menyahut bahwa dia tidak diajarkan sopan santun, yang tau sopan santun hanya Meethi seorang. Meethi hampir menampar Rani, tapi tak jadi. Rani marah pada Meethi, mengatakan bahwa Meethi tidak mencintainya, ia hanya mencintai Tamanna. Maiya mengingatkan Meethi bahwa hal itu pasti terjadi.

Meethi menangis, ia sudah merasa gagal menjadi seorang ibu. Ia tidak tau caranya lagi untuk memberi tau Rani bahwa ia sangat mencintainya. Tamanna datang menghibur Meethi. Ia tidak senang melihat Meethi menangis, kirim kembali saja ia. Meethi adala ibu perinya. Kata ayahnya, ibu peri tidak menangis. Semua akan baik jika ia pergi dari sini. Kakak Rani tidak akan marah dan Peri Ma tidak perlu menangis.

Akash duduk di depan Tamanna dan bilang ia adalah anak pintar. Tapi, jika Tamanna pergi, siapa yang akan membuat Peri Ma tersenyum, siapa yang akan menghapus air matanya. Tamanna harus terus tinggal bersama mereka jika ingin membuat Peri Ma senang. Tamanna mengangguk, ia melihat Meethi tersenyum. Semua orang yang masih ada disitu jadi terharu. Akash mencium Tamanna.
Maiyya memaksa Meethi dan Akash membuat keputusan. Siapa yang akan tinggal di rumah, Rani atau Tamanna. Jika keduanya tinggal bersama akan timbul masalah. Mereka berdua saling iri, permusuhan akan terus meningkat, apa yang akan terjadi dimasa depan.

Nani jadi buka suara mendengar ucapan Maiyya. Ia mengingatkan nenek Rani itu, dulu ia melakukan hal yang sama, apa yang dilakukan Maiyya hari ini. Hari ini ia menyadari itu adalah kesalahannya.
Hari ini, Meethi berdiri di tempat dulu Damini berada, sedang Maiyya ada di posisinya. Anak-anak akan belajar apa yang akan kita ajarkan. Mereka bersikap seperti kita membentuk pola pikir mereka. Melihat Meethi hari ini, jika bisa kembali ke masa lalu, saya tidak akan membuat kesalahan karena sudah menanamkan kemarahan dan kebencian di hati Tappu dulu. Jika dulu tidak saya lakukan, maka hari ini akan berbeda. Damini menaroh tangannya di bahu Nani.

Nani terus bicara, aku tau apa yang sudah dilalui Damini dalam hidupnya. Aku telah melihat di rumah ini, di depn mata permainan kecemburaan. Aku juga menanamkan kecemburuan dan kebencian di dalam hati Mukta. Untung mereka lebih matang dari pada kami. Mereka belajar dan mengerti dari apa yang sudah dialami ibu mereka, Tappu dan Ichcha. Itu sebabnya Meethi dan Mukta tidak bisa saling membenci.

Maiyya masih membela diri, kasus Rani dan Tamanna berbeda. Nani membantah, satu-satunya perbedaannya hanyalah, pada masa lalu akulah yang memulainya, dan pada hari ini, andalah yang memulainya. Jika anda menerima gadis itu, Rani tidak akan berani berbuat salah. Jika salah satu dari kita, menghapus perbedaan ini, maka semua masalah akan hilang. setelah itu, kisah Uttaran ini tidak akan terulang lagi dalam generasi baru ini.

Nani meminta Maiyya untuk memahami anak-anak. Damini juga menambahkan, Maiyya tidak akan bisa tenang jika keluarga seperti ini. Sekarang masih ada waktu memperbaiki semuanya.

Maiyya akhirnya memahami kesalahan yang dilakukannya. Padahal ia sudah melihat akibatnya. Ia akhirnya bicara, darah setiap orang adalah merah. Maiyya kemudian mendekati Tamanna, mengucapkan selamat ulang tahun. Maiyya juga mengatakan bahwa sekarang Tamanna juga cucunya, akan tinggal bersama mereka.

Semua yang hadir jadi lega. Meethi tersenyum, sekarang tidak akan sulit memberi pengertian pada Rani. Akash mendapatkan ide. Ia datang ke kamar Rani. Duduk di sampingnya, di lantai. Ia memberikan telpon pada Rani, ada yang ingin bicara. Akash juga menambahkan jika ia sudah memberitau si penelpon jika Rani tidak mau bicara dengan siapapun. Tapi si penelpon yakin Rani pasti mau bicara dengannya.

Rani melihat siapa yang menelpon. Rupanya Nandini mengucapkan selamat ulang tahun. Rani senang mendengar suara Chameli. Nandini mengingatkan putrinya itu, Mama Meethi sudah membuat begitu banyak persiapan ulang tahun, tapi Rani malah menangis. Rani mengadu pada ibunya, bahwa Nandini Ma tidak tau apa-apa, orang-orang ini tidak baik sama sekali. Meethi Ma sudah berubah, ia membawa seorang gadis bernama Tamanna, ia tidak lagi mencintai Rani.

Nandini bicara di telpon pada Rani, iya tidak percaya Rani bisa berbicara seperti itu. Rani masih membela diri, ia tidak salah. Meethi Ma hanya mencintai Tamanna, tidak mencintaiku, tidak tau dia membawa Tamanna dari mana. Nandini memberitau Rani, bahwa dialah yang meminta Meethi Ma untuk membawa Tamanna, ia memintanya untuk mengurusnya.

Nandini tidak percaya Rani bisa melawan Meethi Ma. Nandini mengingatkan Rani, bagaimana ia bisa lupa bagaimana Meethi Ma menerimanya, memberikannya cinta dan rumah. Kenapa Rani cemburu saat ia memberi cinta yang sama untuk Tamanna. Tamanna tidak memiliki sesiap untuk merawatnya, orangtuanya sudah meninggal. Apa salahnya jika Meethi Ma menerimanya.

Nandini berpesan pada Rani, ia ingin Rani menjadi seperti Meethi Ma, menjadi orang yang baik. Rani tidak akan senang jika seperti Chamelia. Hidupnya akan berubah jika ia bersikap seperti Meethi Ma. Tapi semua terserah Rani, Rani mau jadi apa. Rani memberi tau Nandini, ia sudah mengerti ia mau jadi apa.

Meethi yang menguping pembicaraan telpon ibu dan anak itu menyeka air matanya. Ia kemudian memberi tau bahwa ia akan menyiapkan makan malam untuk mereka. Rani memanggil dan memohon ma’af padanya. Ia tidak akan mengulangi kesalahannya lagi. Ia tau Meethi Ma benar-benar orang yang baik. Ia ingin seperti Meethi Ma, dan benar-benar minta maaf. Rani menyentuh kaki Meethi. Meethi menghentikan sikap Rani, dan memberitau bahwa Rani adalah putrinya, tidak perlu menyentuh kakinya, tidak perlu meminta ma’af. Ia sudah merasa cukup dengan Rani menyadari kesalahannya.

Rani akhirnya setuju untuk meminta ma’af pada Tamnna juga. Ia mengajak Meethi Ma menemui Tamanna. Rani menemukan Tamanna sedang duduk di halaman, sedang menangis. Dia mengulurkan kartu ucapan ma’af. Tamanna diam, tidak mengambilnya. Rani membukakan kartu yang dibawanya untuk Tamanna yang berisi ucapan ma’af dari kakak Rani. Tamanna tersenyum, Rani mengucapkan ma’af.

Tamanna merespon permintaan ma’af Rani itu hanya untuk hari ulang tahunnya. Ia akan pergi. Rani menggeleng, Tamanna tidak boleh pergi, ini kesalahannya. Tamanna harus mendengarkan apa yang dikatakannya benar, karena ia lebih tua. Tamanna akhirnya mengangguk.

Rani meminta kepastian Tamanna, apa ia akan mema’afkan jika ia membuat kesalahan. Semua keluarga muncul. Rani merangkul Tamanna, ma’afkan aku adikku. Tamanna bertanya apa Rani benar-benar menganggapnya sebagai adik. Rani menegaskan dengan membantu Tamanna bangun dan berpelukan.

Nani dan Damini jadi lega. Tamanna melihat Meethi, ia memberitau kakak Rani, bagaimana Peri Ma menangis. Meethi menggeleng, sebagai isyarat ia baik-baik saja. Rani mengatakan jika ia tau bagaimana membuat senyum di wajah itu, kemudian berbisik di telinga Tamanna. Kedua gadis kecil itu bersama-sama memeluk Mama mereka, keduanya serempak memanggil Mama. Semua tersentuh melihat pemandangan itu.

Meethi tersenyum haru, ia membungkuk, kedua gadi kecil itu memberinya ciuman di pipi kiri dan kanannya secara bersama-sama. Meethi berbisik pada gadis-gadis itu untuk selalu bersama.
Uttaran Episode Akhir

Damini mengatakan pada Meethi bahwa ia bangga. Hari ini Meethi telah melakukan apa yang generasinya tidak bisa capai. Meethi sangat kuat, dan belajar banyak dari kehidupan orangtua dan kehidupannya sendiri. Sekarang anak perempuan Meethi telah memberi arti baru untuk Uttaran, tidak hanya menghapus kebencian dari kehidupan masa kecil mereka. Ketika ia melihat hari ini, ia melihat perjalanan panjang. Generasi baru saat ini berdiri dimana kita berdiri kemarin. Besok akan ada generasi lain. Kami akan menyaksikannya tumbuh dari kejauhan. Setiap kehidupan mengajarkan kita sesuatu yang baru. Aku miskin, bekerja di rumah orang kaya. Memang ada perbedaan antara kaya dan miskin, tapi cinta ada diatas semua perbedaan itu.

Damini terus mengungkapkan isi hatinya, ia telah mendengar banyak hal dan dibesarkan di Uttaran, putrinya juga dibesarkan dalam kata Uttaran. Kata itu digunakan untuk menyakiti dan membuat saya marah. Setiap kali sesuatu diberikan pada anak saya dengan banyak cinta, apakah itu Uttaran? Tidak, itu adalah cinta.

Damini mengakui pada Meethi bahwa ia sempat takut, bahwa kata Uttaran itu akan bergema juga pada putri-putri Meethi. Ia takut Maiyya akan mengulang hal yang sama yang dilakukan Nani. Ia berfikir sepanjang malam, ia bisa melihat seluruh hal dalam cahaya yang berbeda.

Sinar matahari bukanlah Uttaran malam. Bulan membuat malam indah. Kita tidak pernah mendengar bulan mengeluh bahwa ia hidup dari Uttaran Matahari. Angin, bumi, gunung, laut, mereka semua memberi kita sesuatu. Tapi, apakah mereka pernah mengeluh bahwa kita hidupa di Uttaran mereka? Mengapa kita manusia berfikir seperti itu makna dari Uttaran. Apa yang harus benar-benar kita berikan pada orang lain. Kita datang dan meninggalkan dunia ini dengan tangan kosong.

Damini terus menyimpulkan hidup yang sudah dijalaninya, dalam perjalan kehidupan ini, jika kita memberikan sesuatu pada seseorang dengan cinta, apakah kita akan menyebutkannya Uttaran? Perjalanan hidup kami adalah pengalaman dan ajaran. Setelah sekian lama, kami akhirnya mengerti apa arti Uttaran yang sesungguhnya.

Kisah Uttaran berakhir di generasi baru Meethi, alias cucu Damini. Generasi keempat. Damini-Nani, Ichcha-Tapasya, Meethi-Mukta dan berakhir di Rani-Tamanna.

Nah, kawans pencinta Uttaran, betapa kompleks kisah yang diceritakan dalam serial Uttaran ini. Betapa banyak kerumitan dan ke kisruhan hidup yang dialami para tokohnya. Betapa rumit memutus mata rantai makna Uttaran yang salah, tentang berbagi barang bekas, lungsuran, kepada orang lain dari mereka yang tak memerlukannya.

Padahal, ternyata, Uttaran itu, adalah berbagi dengan ikhlas, tak peduli barang apapun itu. Sinopsis umum Uttaran diatas hanyalah secuil saja, belum lengkap, jadi, kau harus tetap mengikuti episode per episodenya dari persahabatan dua gadis dari empat generas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar